| 

ANAK TUNA CAKAP BELAJAR

ANAK TUNA CAKAP BELAJAR



1. Definisi atau Pengertian
Istilah yang digunakan untuk menyebut Anak Berkesulitan belajar cukup beragam. Keberagaman istilah ini disebabkan oleh sudut pandang ahli yang berbeda-beda. Kelompok ahli bidang medis menyebutnya dengan istilah brain injured, dan minimal brain dysfunction, kelompok ahli psikolinguistik menggunakan istilah language disorder, dan dalam bidang pendidikan ada yang menyebutnya dengan istilah educationally handicapped. Namun istilah umum yang sering digunakan oleh para ahli pendidikan adalah learning disabilities.
The National Joint Committee for Learning Disabilities ( NJCLD) mengemukakan bahwa kesulitan belajar adalah istilah umum yang digunakan untuk kelompok gangguan yang heterogen yng berupa kesulitan nyata dalam menggunakan pendengaran, percakapan, membaca, menulis, berfikir, dan kemampuan matematika. Gangguan ini terdapat di dalam diri seseorang dan dianggap berkaitan dengan sifungsi system syaraf pusat. Sekalipun kesulitan belajar mungkin berdampingan dengan kondisi-kondisi hambatan lain (misalnya perbedan budaya, kekurangan pengajaran, factor penyabab psikogen), kesulitan belajar bukan akibat langsung dari kondisi atau pengaruh tersebut.
Definisi lain mengemukakan bahwa Kesulitan belajar adalah Suatu keadaan dimana anak yang prestasi belajarnya lebih rendah dari kemampuan kecerdasannya, terutama dalam membaca, menulis, berhitung dan lain sebagainya.



2. Jenis – jenis Tuna Cakap Belajar
1) Minimal Brain Dysfunction
Minimal brain Dysfunction adalah ketidakberfungsian minimal otak digunakan untuk merujuk suatu kondisi gangguan syaraf minimal pada murid ketidakberfungsian ini bisa termanifestasi dalam berbagai kombinasi kesulitan seperti konseptualisasi, bahasa, memori, pengendalian , perhatian, impulse(dorongan), atau fungsi motorik.
2) Aphasia
Aphasia merujuk suatu kepada suatu kondisi dimana anak gagal mnuasi ucapan-ucapan bahasa yang bermakna pada usia sekitar 3,0 tahun. Ketidakcakapan bicara ini tidak dapat dijelaskan karena factor ketulia ,keterbelakangan mental, ganngguan organ bicara,tau factor lingkungan
Simptom aphasia digolongkan kedalam tiga karakteristik utama yakni:
a Receptive aphasia
− Tidak dapat mengeidentifikasi apa yang didengar
− Tidak mendapat melacak arah
− Kemiskinan kosa kata
− Tidak dapat memahami apa yang terjadi dalam gambar.
− Tidak dapat memahami apa yang dia baca.
b Expressive aphasia
− Jarang bicara di kelas
− Kesulitan dalam melakukan peniruan.
− Banyak pembicaraan yang tidak sejalan dengan ide.
− Jarang menampilkan gesture (geramk tangan )
− Ketidakcakapan menggambar dan menulis.
c Inner aphasia
− Tidak mampu melakukan asosiasi, oleh karena itu sulit berfikir abstrak
− Memberikan respon yang tak layak atas panggilan/sahutan
− Lamban merespon
3) Dyslexsia
Dylexia, ketidakcakapan membaca. Adalah jenis lain gangguan belajar. Yakni anak-anak berkecerdasan normal yang mengalami kesulitan berkompitisi dengan temannya di sekolah .
Simptom umum dylesia :
− Kelamahan orientasi kanan –kiri
− Kecendurungan membaca kata bergerak maju mundur. Seperti “dia” dibaca “aid”.
− Kelemahan keterampilan jari.
− Kesulitan dalam berhitung
− Kelmahan memori.
− Kesulitan auditif.
− Kelemahan memori visual.
− Dalam membaca keras tidak mampu mengkonverisikan symbol visual ke dalam simbol auditif sejalan dengan bunyi secara benar.
4) Kelemahan Perseptual dan perseptual-motorik
Kelemahan preseptual dan preseptual-motorik sebenarnya merujuk kepadsa masalah yang sama, persepsi dapat diidentifikasi tanpa mengaitkan dengan aspek motorik. Persepsi itu sendiri membedakan stimulus sensoris, yang pada gilirnnya harus diorganisasikan ke dalam pola-pola yang bermakna.


1 komentar :

Mytha Wakasimatsu mengatakan...

pusing ka baca tulisannya

Posting Komentar